Kolaborasi Politik, Dinamika dan Harapan Menuju Pilkada Aceh Jaya 2024

oleh -1924 Dilihat
oleh
Koalisi Partai Pada Pilkada 2024 Aceh Jaya

Calang, Berita Aceh Jaya – Situasi politik di Aceh Jaya semakin hangat dibicarakan oleh masyarakat lintas profesi. Perhatian utama tertuju pada calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan diusung oleh partai politik di Aceh Jaya. Ketua SEKBER dari koalisi Aceh Jaya Maju, Muhammad Jamin, menyatakan bahwa lima parnas (partai nasional) dan dua parlok (partai lokal) dalam koalisi besar telah sepakat mengusung H. Mustafa Ibrahim, S. Pd., M.A.P sebagai bakal calon Bupati Aceh Jaya pada Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada November 2024.

 

Namun, saat ini, partai-partai dalam koalisi besar tersebut sedang menggodok beberapa nama bakal calon Wakil Bupati yang diusulkan baik dari internal maupun eksternal partai. Seluruh partai dalam koalisi memiliki hak yang sama dalam mengusulkan dan membahas pasangan calon dengan mengacu pada ketentuan dan mekanisme yang disepakati bersama.

 

“Kita sepakat menyeleksi dan menggodok setiap nama bakal calon Wakil Bupati hingga menghasilkan satu nama terbaik untuk disandingkan dengan H. Mustafa,” ujar Muhammad Jamin. Adapun nama-nama bakal calon Wakil Bupati yang telah diajukan dan diterima oleh panitia bersama partai koalisi antara lain:

 

  1. Aizzuddin
  2. Hanasri
  3. T. Fitra Akhyar
  4. Yasmar Hijar
  5. T. Ali Munir
  6. T. Hasyimi Puteh
  7. Junaidi (yahgam)

 

Muhammad Jamin menjelaskan bahwa Nama bakal calon Wakil Bupati pendamping Mustafa Ibrahim akan diumumkan setelah semua tahapan proses selesai dan menghasilkan satu nama yang disepakati bersama. Muhammad Jamin juga mengungkapkan bahwa berbagai faktor menjadi pertimbangan partai dalam menentukan pasangan calon yang diusung, seperti tingkat elektabilitas, konsolidasi partai, kesiapan logistik dan pendanaan, pemetaan basis pemenangan di sembilan kecamatan, serta jejaring relawan yang kuat.

BACA JUGA :  Persiapkan Pemilu 2024, Pemkab Aceh Jaya Gelar Simulasi

 

“Ini adalah statistik awal dalam menentukan strategi ke depan. Siapapun yang diusung oleh partai politik harus mampu menjawab keresahan dan menawarkan solusi nyata atas berbagai persoalan yang dihadapi Aceh Jaya,” tambahnya.

 

“Proses Pilkada ini melibatkan banyak pihak, termasuk ulama, elit partai, pengusaha, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, pemuda, dan mahasiswa untuk memberikan edukasi dan mengawal proses Pilkada Tahun 2024 agar berjalan semestinya. Diskusi dan debat terbuka perlu diadakan oleh partai pengusung untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat mengenai ide, gagasan, dan program calon potensial”. Lanjut Muhammad Jamin.

 

Muhammad Jamin menegaskan bahwa Kabupaten Aceh Jaya harus bergerak ke arah yang lebih baik dengan tata kelola pembangunan yang berkesinambungan, peningkatan kesejahteraan, dan masyarakat yang bermartabat. Pengalaman dari Pilkada sebelumnya menunjukkan bahwa popularitas, elektabilitas, dan mesin partai saja tidak cukup untuk menjamin kemenangan di Aceh Jaya.

 

“Dinamika politik lokal dan nasional serta koalisi yang terbentuk sangat mempengaruhi hasil akhir Pilkada. Kolaborasi adalah kuncinya, dan Insyaallah kemenangan akan dapat kita raih,” tutup Muhammad Jamin.

No More Posts Available.

No more pages to load.